Sabtu, 30 Maret 2013

Dakwah Islam Melalui Dunia Perfilman?


Efektif Tidakkah Dakwah Islam Melalui Dunia Perfilman

Film tidak hanya sebagai alat hiburan saja akan tetapi bisa membantu menerangkan kepada orang lain secara visual dan juga dinamik, sebagai alat bantu menyampaikan pesan agar pesan yang tersampaikan lebih hidup atau realistic dibandingkan dengan penggunaan kata-kata atau tulisan saja. Di samping itu, film juga mampu memberi penegasan kepada sesuatu penyampaian bagi para penonton agar lebih di fokuskan terhadap isi kandungan yang ingin disampaikan. Film menyentuh sisi afektif manusia yang bersifat spiritual dan intuitif melalui metafora, logika, dan bahasa estetis audio visual.
Cara berdakwah tentu akan lebih elegan dan lebih beradab dibandingkan dengan demonstrasi besar-besaran. Perlawanan dilakukan dengan menggunakan senjata yang sama, yaitu film. Sejauh ini umat Islam menyadari bahwa mereka seringkali hanya menjadi konsumen dan objek sasaran industri kapitalisme hiburan dunia. Sudah selayaknya umat Islam mulai beranjak menjadi produsen film.
Saat ini film layar lebar mulai bangkit kembali. Hanya saja isinya cenderung kontraproduktif dengan dakwah Islam. Saat ini yang sering muncul dan laku di pasaran adalah film-film berisi pesan pergaulan bebas.
Pada film “Wanita Berkalung Sorban” misalnya, menceritakan seorang putri kyai yang memiliki pondok pesantren, ia selalu ingin mendapatkan emansipasi wanita. Seperti ingin melanjutkan kuliah di Yogyakarta. Namun, orang tuanya tidak mengizikan karena ia seorang wanita yang dikodratkan hanya untuk melayani suami. Oleh sebab itu, ayahnya berfikir kuliah tidak begitu penting untuk seorang perempuan. Namun dari fim tersebut  kita bisa mengambil pelajaran bahwa seorang yang selalu bersabar dan berusaha keras, suatu saat akan mendapatkan sesuatu yang diinginkan.
Dari film tersebut mungkin bisa menjadi oase di tengah gersangnya perfilman Indonesia, sekaligus menjadi gebarakan baru dakwah Islam melalui media layar lebar. Memang tidak mudah untuk melahirkan film dakwah karena terkadang dalam film bernuansa islami pun terdapat adegan yang dilarang oleh agama, seperti adegan ketidak sengajaan bersentuhan tangan, bertatapan, berduaan dan lain sebagainya.
Sebagai bagian dari budaya Populer, dakwah romantis akan selalu terjebak pada kepentingan Pasar. Oleh karena itulah dalam kasus film-film dakwah Romantis, konflik cinta ditonjolkan daripada syiarnya. Dakwah Romantis berjalan diantara kepentingan syi’ar dan penonjolan konflik cinta yang sering disukai oleh penonton. Sebagaimana halnya sinetron yang harus dapat menarik sebanyak mungkin penonton untuk mendapatkan iklan, tampaknya eksistensi dakwah romantic yang dimediasi oleh film belum mampu melepaskan diri dari dramatisasi kisah cinta. Cinta merupakan emosi yang laku di jual. Hal ini menjadi ciri dari budaya popular yang mendorong pola konsumtif sebagai alat dari ideology kapitalistik.
Seperti pada film ‘Di bawah Naungan Ka’bah’. Film inipun memanfaatkan hubungan pasangan lawan jenis sebagai bumbu yang melebihi isi. Film bertema dakwah namun lebih menonjolkan konflik hubungan lawan jenis. Hal inilah yang menarik dari film tersebut. Konflik cintanya telah menarik emosi para penonton. Inilah yang menjadi daya tarik semua film-film sejenis di atas. Menonjolkan konflik cinta lawan jenis yang kemudian dibalut symbol-simbol agama. Bahkan menjelang ajal, kedua tokoh utama dalam film tersebut, Hamid dan Zaenab, ditengarai mengalami sakit batin karena Cinta yang terpendam, seperti halnya Qais dan Laila. Tokoh Pria meninggal di bawah ka’bah dalam keadaan sakit batin mengingat Zainab. Pertanyaannya kemudian apakah ini sebagai film dakwah atau sebagai film cinta? Jika tidak cermat, kita akan terjebak bahwa film-film yang menggunakan symbol besar Islam tersebut sebagai film dakwah.

Solusi terhadap film dakwah yang disalah artikan adalah :

·         Kurangi adegan romantic dan perbanyak adegan dakwahseperti pada film ‘Kiamat Sudah Dekat’
·         Jika diharuskanada segment romantis, adegan romantic diganti dengan kata-kata romantic saja, seperti yang dilakukan Azam kepada Aya,di sinetron PPT.
·         Adanya film tentang kisah nabi atau sohabat nabi, buatan Indonesia.
·         Selain tujuan dan isi pesannya harus Islami, para pemain filmnya pun dituntut konsisten dalam berperilaku.

Everything Is Okey: Pengantar Studi Islam

Everything Is Okey: Pengantar Studi Islam: MSI dan PENDEKATANNYA AJARAN ISLAM DAN ASPEK YG DAPAT DIKAJI        Ajaran Islam meliputi: Aqidah, Ibadah, Ahlak dan Hukum.   ...

Pengantar Studi Islam



MSI dan PENDEKATANNYA

AJARAN ISLAM DAN ASPEK YG DAPAT DIKAJI
*       Ajaran Islam meliputi: Aqidah, Ibadah, Ahlak dan Hukum.
*       Sumber Ajaran: al-Qur’an, al Hadits, al Ro’yu
*       Glock dan Stark: 5 Dimensi beragama:
                1) Keyakinan
                2) Praktik Agama
                3) Pengalaman Keagamaan
                4) Pengetahuan Agama
                5) Konsekuensiàidentifikasi akibat2 keyakinan, praktek, pengalaman dll.
*       Tentang Realitas Mutlak (Tuhan)àyg dianggap tak bisa diketahui dan tak bisa dipahami (finitum non-capax infiniti).
*       Aspek-2 yg dapat dipakai utk memahami Realitas Mutlak:
                1. misterium
                2. spontanitas, hidup, kreativitas, energi
                3. Agung dan kuasa (tremenda majestas; Sesuatu Yg Berada di atas Segala yang terbatas.
DEFINISI
*       Metodologi: (science of method) ilmu yg membahas konsep teoritik berbagai metode, kelebihan, kekurangan, & pilihan metode yg diinginkan (Muhadjir: 98; Rosihon: 59).
*       Studi Islam= Kajian terhadap Islam, baik sbg Agama/ Doktrin (Islam in the “Book”) atau sbg realitas sosial (Islam in the society).
Kesimpulan
                ilmu dan teknik yg membahas konsep teoritik berbagai metode, kekurangan dan kelebihannya serta pilihan metode yang cocok untuk mengkaji Islam, baik sbg doktrin maupun sbg realitas sosial.

Pentingnya MSI
  1. Peran agama dalam masyarakat
  2. Problem utama kajian Islam terletak pada metodologi (H. Nasution).
  3. Belum adanya pengembangan metodologi dan penelitian terhadap stagnasi masyarakat.
  4.  Masyarakat berkembang à berubah (obyek kajian berubah)
  5.  Berkembangnya Islamic Studies, sehingga mendorong lahirnya berbagai metode
  6.  Ada banyak metode atau pendekatan (muatan metodologi) yang dpt digunakan utk mempertajam studi Islam.

Tema Bahasan MSI
*       Agama sebagai Sistem àmengkaji agama dr sisi teologis, historis, komparatif, psikologis.
*       Sistem Keagamaan à mengkaji agama sebagai sistem sosial, aspek organisasi sosial.
*       Penelitian Agama à agama sbg doktrin,  gejala sosial (gejala sosial tdk hanya hub. Antara agam dan masyarakat tp juga budayanya).

Problem Studi Agama:
a)       Mengkaji berarti obyektifasi/ penjarakan doktrin dan sistem sosial keagamaan;
b)       Selama ini agama dianggap suci, mengkajinya berarti mereduksi, melecehkan atau merusak kesuciannya.

CARA MEMAHAMI AJARAN ISLAM OLEH EMPAT KELOMPOK BESAR

1)      Islam dipahami langsung dr sumbernya yg asli yaitu al-Qur'an dan al-Sunnah.
2)      Islam dipahami melalui karya-karya ulama terdahulu, baru kemudian dilakukan recheck dan konfirmasi dgn sumbernya yang asli (al-Qur'an dan al-Sunnah) dgn menggunakan metodologi tertentu agar mendapatkan pemahaman yg utuh.
3)      Islam dipahami secara integral yakni dipelajari secara bersamaan antara sumber utama (al-Qur’an dan as-Sunnah) dgn karya ulama terdahulu. Dgn pemahaman integralistik dan kritis akan diperoleh pemahaman ajaran Islam yg holistik.
4)      Islam dipahami dr ketentuan normatif al-Qur'an dan al-Sunnah, baru kemudian dihubungkan dan dikontekstualisasikan dgn kenyataan historis, empiris dan sosiologis yg ada di tengah masyarakat.

METODE-METODE DALAM STUDI ISLAM
1)      METODE DIAKRONIS
Metode sosio-historis (al-Manhaj al-Târikhiyyah) yaitu metode untuk mengetahui, memahami dan mengkaji ajaran Islam dari sumber aslinya (al-Qur'an dan al-Sunnah) dgn memahami latar belakang masyarakat, sejarah, budaya dan alam pikiran yg berkembang dalam ruang dan waktu tertentu.

2)      METODE SINKRONIK-ANALITIK (al-Manhaj al-Nadhariyyah wa al-Tathbîqiyyah)
Yaitu metode mempelajari ajaran Islam yg mengutamakan segi aplikatif praktis dan jg mengedepankan telaah teoritik. Dan akan memberikan kemampuan analisis teoritik yg sangat berguna bagi penajaman intelektual umat Islam.

3)      METODE DEDUKTIF-INDUKTIF (al-Manhaj al-Istimbâthiyyah wa al-Istiqrâiyyah)
Yaitu metode memahami ajaran Islam dengan menggunakan kaidah-kaidah secara logis dan filosofis untuk menentukan masalah-masalah yang dihadapi, atau sebaliknya.

4)      METODE EMPIRIS (al-Manhaj al-Tajrîbiyyah)
Yaitu metode mempelajari ajaran Islam yg dilakukan melalui proses realisasi, aktualisasi dan internalisasi norma-norma dan kaidah-kaidah Islam dalam suatu proses aplikasi sehingga menimbulkan interaksi sosial yg kemudian dapat dirumuskan dalam suatu sistem norma baru.

5)      METODE PROBLEM SOLVING (Manhaj Halli al-Musykilât)
Yaitu metode mempelajari ajaran Islam dgn cara mencari, merumuskan dan memecahkan berbagai masalah yg terjadi di tengah masyarakat berdasarkan terapi Islami. Metode ini lebih menekankan pada penguasaan ketrampilan problem solving sehingga sifatnya sangat mekanistis.
               
                BEBERAPA PENDEKATAN DALAM STUDI ISLAM

Pendekatan Studi Islam adalah cara pandang atau paradigma yg terdapat dalam suatu bidang ilmu tertentu yang dipergunakan untuk memahami ajaran agama.

1)      PENDEKATAN NORMATIF – TEOLOGIS (ilmu ketuhanan – menganggap alirannya paling benar dan yg lain salah).
2)      PENDEKATAN FILOSOFIS (filsafat – makna, hakekat, solusi ygterkandung dalam ajaran agama). Co : shalat hanya untuk menggugurkan kewajiban, puasa hanya untuk menahan lapar dan dahaga.
3)      PENDEKATAN ANTROPOLOGIS – FENOMENOLOGIS (antropologi – kemanusiaan, adat istiadat). Co : korelasi antara agama dengan etos kerja dan perkembangan ekonomi masyarakat, antara agama dengan kesehatan atau psikoterapi, bahkan antara agama dengan negara (state and religion).
4)      PENDEKATAN SOSIOLOGIS (ilmu sosiologi – relasi, symbol, interaksi, dan kontak social). Co : jika sesorang tidak dapat melakukan puasa Ramadlan karena halangan tertentu, seperti sakit atau menyusui maka tebusannya adalah melakukan sesuatu yang berhubungan dengan masalah sosial yakni membayar fidyah dalam bentuk memberi makan bagi orang miskin.
5)      PENDEKATAN HISTORIS (5W+1H – tempat, waktu, latar belakang, subyek dan obyek sejarah)
6)      PENDEKATAN KEBUDAYAAN (budaya – budaya dlm masyarakat). Co : pakaian, pergaulan dan kemsyarakatan.
7)      PENDEKATAN PSIKOLOGIS (pengaruh psikis – pemahaman, penghayatan, perkembangan jiwa,,, factor, solusi, dsb). Co : dapat dilihat dalam al-Qur'an dan al-Sunnah tentang proses pengharaman minum-minumam keras, proses pendidikan shalat bagi anak, dll.
PENDEKATAN STUDI ISLAM
Pentingnya PSI

·         Agama mkn dituntut perannya untuk aktif menyelesaikan berbagai masalah yg dihadapi manusia
·         Obyek kajian islam tdk cukup mengkaji agama hanya dari satu perspektif saja. Dibutuhkan berbagai perspektif agar pengkajian terhadapnya makin komprehensif.
·         Pendekatan= cara pandang atau paradigma yg terdapat dlm suatu bidang ilmu dan selanjutnya digunakan dlm memahami agama.(Nata:28).

PENDEKATAN TEOLOGIS-NORMATIF
·         Menekankan pd aspek ilmu ketuhanan yang bertolak dr suatu keyakinan bahwa wujud empirik dr suatu keagamaan dianggap sbg yg paling benar dibanding dg yg lain
·         Menekankan bentuk formal simbol-2 keagamaan yg msing-2 mengklaim diri sbg yg paling benar & yg lain salah
·         Karakternya : mengacu pd agama tertentu, loyal thd kelompok sendiri, bahasa subyektif, Aplikasi : Munculnya aliran dalam islam, praktik ritualistik madzhab, prototype pemikiran islam. Dll
PENDEKATAN ANTROPOLOGIS
·         Upaya memahami agama dg cara melihat wujud praktek keagamaan yg tumbuh & berkembang di masyarakat (hub agama dengan kondisi politik & ekonomi).
Aplikasi :
          Marx (agama adl candu gol. Masy. Miskin lebih tertarik pada gerakan keagamaan yang mesianis ).
          Weber (korelasi positif antara ajaran Protestan dg munculnya kapitalisme modern. Etika Protestan dianggap cikal bakal etos kerja masy. Industri)
          Pengorganiasasian masyarakat (santri, priyai dan abangan)
PENDEKATAN SOSIOLOGIS
          Mengkaji hidup bersama, struktur sosial dan interaksi dalam masyarakat (Water and Crook, 90).
          Menggunakan sosiologi sbg alat menganalisis kajian keislaman.
4   Pendekatan dlm sosiologi:
a.       Interaksionisàinteraksi antar individu dan kelompok.
b.       Fungsionalisà masyarakat mrp suatu jaringan  kelompok yg bekerja scr organisatoris (sistem kerja  berdasar norma atau nilai).
c.       Evolusionis à bagaimana masy. Tumbuh dan berkembang.
d.       Konflik à pertarungan klas dalam masyarakat
PENDEKATAN FILOSOFIS
          Melihat suatu masalah dr tinjauan filsafat dan berusaha menjawab dan memecahkan masalah itu secara spekulatif agar hikmah, hakekat/ inti dpt dimengerti secara saksama shg seseorang tdk terjebak pada formalisme beragama.
SEJARAH
          Metode pemahaman terhadap Islam sbg suatu kenyataan yg mempunyai kesatuan dg unsur peristiwanya (what), pelaku (who), waktu (when), tempat (where) dan latar belakang (why )
          Metode ini menghendaki adanya pengetahuan, pemahaman dan penguraian ajaran Islam dr sumber dasarnya serta latar belakang masy., budaya, sejarah, politik, ekonomi, pendidikan dll.
PENDEKATAN PSIKOLOGI
Pendekatan psikologi dalam studi agama merupakan upaya memperoleh sisi ilmiah dari aspek gejala kejiwaan dan batiniah pengalaman keagamaan seseorang yang berasal dari sikap dan perilaku yang dapat diamati.
·         FOKUS KAJIAN→Didasarkan perhatian pada problem kehidupan batiniah dan pengalaman keagamaan individu (meliputi konflik sosial, budaya, idiologi, teologi, dll)
·         TUJUAN→Mengidentifikasi sejauhmana kontribusi adanya kesesuaian dimensi psikis, batiniah dan ruhaniah dengan keagamaan terhadap perilaku pengalaman keagamaan yang ditampilkan individu.
·         Karakter Pendekatan Psikologi :
·         Rekonstruksi komprehensif terhadapminat pada agama dan nilai positif pengalaman keberagamaan.
·         Menggunakan kerangka metodologi kualitatif dan kuantitatif sesuai dengan ukurannya.
·          Meliputi seluruh aspek mental subliminal atau bawah sadar, autosugesti dalam memunculkan kembali minat terhadap kesadaran atas nilai ajaran agama
·         Peleburan dimesi teologis, metafisik dan ilmiah dalam memahami pengalaman keagamaan individu
·         Menekankan pada bentuk aktualisasi puncak dalam ekspresi pengalaman keagamaan individu (dimensi spiritual, proses sikap mental).
·         APLIKASI :
·         Pengembangan ruang dimensi batiniah dan sikap mental individu
·         Tidak mementingkan kebenaran dari agama melainkan bagaimana pengaruhnya terhadap perilaku keagamaan indivudu
·         Mengetahui tingkat penghayatan terhadap ajaran agama, pengamalan ajaran agama.
PENDEKATAN FEMINIS
Pendekatan feminis dalam studi agama merupakan upaya “transformasi kritis” dari persfektif teoritis dengan menggunakan “gender” sebagai kategorisasi analisisnya.
·         FOKUS KAJIAN→Didasarkan perhatian pada makna identitas dan totalitas manusia pada tingkat yang paling dalam dengan mendasarkan pada pandangan interdisipliner (meliputi sosial, budaya, idiologi, teologi, dll)
·         TUJUAN→Mengidentifikasi sejauhmana terdapat persesuaian antara pandangan Feminis dan keagamaan terhadap kedirian bagaimana menjalin interaksi yang paling menguntungkan antara satu dengan yang lainnya.
·         Jenis kajian feminis :
·         Feminis Kritis : menetang pelanggengan histori terhadap ketidak adilan dalam agama, praktek-praktik eksklusioner (melegitiimasi superioritas laki-laki dalam setiap aspek kehidupan khususnya aspek sosial)
·         Feminis Radikal : penolakan paham teologi tertentu karena subordinari nasib perempuan dalam dominasi gereja (post-kristiani-post-patriarkal)
·         Feminis Liberal :
          Evangelis à perluasan peran kewarganegaraan perempuan yang mendasarkan pada definisi feminis, mengakumulasi bahat perempuan, kecenderungan untuk menafikkan dirinya dari kepentingan orang lain sebagai kualitas moral.
          Liberalis à menentang ide-ide injil tentang subordinasi dan domistik perempuan menuntut kesetaraan politik-sosial dengan perbedaan sexualitas sebagai hak yang diberikan Tuhan
·         Feminis Religius : Menyesuaikan simbol-simbol Tuhan dengan mengusul rangkaian image-image yang beragam dan inklusif dalam merefleksikan pengalaman kedua jenis gender.
          Karakter pendekatan feminis
ü  Rekonstruksi komprehensif terhadap kategori-kategori utama pemikiran keagamaan
ü  Menciptakan sumber materiil baru yang digunakan dalam paradigma pemahaman keagamaan kristiani
ü  Memperbaiki model androsentris dengan mengistimewakan pengalaman perempuan
ü  Pengolahan kembali secara sistemais terhadap konsep dan tradisi keagamaan yang cenderung patriakhi.
ü  Pembacaan ulang pada konsep penebusan dosa
ü  Pembacaan ulang pada doktrin kultural dan aspek tradisi subordinari perempuan.
ü  Personifikasi aspek gambaran metafora  ketuhanan (Shekhinah)
          APLIKASI
ü  Pengembangan ruang sosio keagamaan
ü  Filsafat sparatis Daly , Wildung Harrison adanya penolakan, pembebasan dan counter-cultur terhadap status quo  spiritualitas konsep patriarkhi
ü  Islam à reinterpretasi kedudukan perempuan dalam aspek kehidupan (sosial keagamaan)